Pemenang Antologi Indanya Persahabatan 1

2 Jan

Alhamdulillah setelah melewati waktu selama 1 bulan lebih, melalui berbagai kendala ‘kagetan’, dinamika pendapat dan perdebatan tim juri yang begitu sengit, dan masukan dari beberapa sahabat yang berpengalaman dalam dunia kepenulisan, akhirnya dengan mengharapkan ridho Allah dan ketulusan sahabat semua, kami memilih dan memutuskan 35 naskah pemenang untuk Antologi Indahnya Persahabatan 1 (AIP 1 atau Antologi 1). Dengan catatan, naskah yang tidak masuk pemenang Antologi 1, akan diusahakan untuk diterbitkan dalam Antologi Indahnya Persahabatan 2 dan 3 (AIP 2 dan AIP 3). Untuk pememang AIP 2 dan AIP 3 sudah ada, namun kami butuh waktu untuk mengelompokkan berdasarkan ‘karakter’ naskah dan klarifikasi beberapa hal. Karenanya, kami mohon dukungan, do’a dan kesabaran sahabat semua.

Berikut adalah pemenang AIP 1 atau Antologi 1 (*nomor bukanlah urutan pemenang, hanya abjad saja):

  1. Aku dan Pasikbra, Noviana
  2. Bersama Yenni, Ritual Sepiring Berdua, Teni SinLa
  3. Berteman dengan Pelangi, Nihlaa Hilaby
  4. Cerita Tentang Sahabat Saya, Andi, Encep Abdullah
  5. CYS Sahabat  Abadi, Azam Cholidy
  6. Cinta dalam Persahabatan, Dela Oktadiani
  7. Dear Friends, Riska Fajri
  8. Kenangan Yang Terkenang, Nina Nabilah
  9. Kepergian Seorang Sahabat, Zefita
  10. Ketika Sahabat Sejati Menyapa, Lismawati
  11. Lembayung Sang Sahabat, Nur Afiani
  12. Lima Koma Lima, Junior Panda Limbong
  13. Mari Mengoleksi Sahabat dan Teman!, Maya Uspasari
  14. Menepis Ruang Bersamamu, Kaimas Bunshi
  15. Mengenang Nunik Yuniati, A. Azka S.
  16. Menggapai Jejak Bintang, Irfan Fauzi
  17. Mereka Selalu Ada Untukku, Ghofar El Ghifary
  18. Pelangi Hati, Himmah Mahmudah
  19. Persahabatan : Mutiara bernilai Surga, Usman Alfarisi
  20. Pesan Yang Tertahan, Absurditas Malka
  21. Sahabat Bagaikan Soulmat, Yati Rachmat
  22. Sahabat Dalam Badai, Aisyah Prastiyo
  23. Sahabat Sampai Kiamat, Nurbaiti
  24. Sahabat, Bukan seekor kupu-kupu, Rizka Febriyona
  25. Sahabatku Belahan Jiwaku, bidadari_Azzam
  26. Sahabatku Romantis!, Syarfina S. Malem
  27. Sahabatku, Motivatorku, Siti Nurjannah
  28. Salahku Menjadi Lukamu, Zahidah Zulfa Zahira
  29. Sang Kupu-Kupu, Abi Sabila
  30. Selalu Ada Sahabat Baik, Nenny Makmun
  31. Selamanya Sahabat, Devi Liani
  32. Setelah 34 tahun, Bunda Lily
  33. Setetes Embun Untuk Sayitri, Riri Ansar
  34. Terminal di Atas Bukit, Ade Nurhopipah
  35. Terima Kasihku untuk Hatimu, Sahabat!, Chandra Ayudiar Arie

Sahabat, lisan kadang salah berucap, kaki kadang salah melangkah, telinga salah mendengar, pikiran salah menganalisa, mata salah melihat, hati salah menduga,,, Apa yang disuguhkan pada group Kantin Menulis Penerbit Mitra Pemuda selama ini adalah wujud cinta. Kami, sebagaimana sahabat, sedang belajar mencintai negeri ini, mencintai potensi seluruh anak negeri. Mungkin banyak hal yang dituntut dari kehadiran semua anak bangsa di atas bumi pertiwi ini; itu adalah kewajaran. Namun, di atas kesederhanaan dan keterbatasan yang dimiliki, belum banyak yang bisa kami berikan selain belajar dan belajar; minimal untuk mengumpulkan kisah inspiratif sebagian anak bumi pertiwi. Tentang apapun yang mereka tuliskan, termasuk tentang persahabatan.

Untuk sahabat yang telah memberi kami warna baru dan pencerahan, untuk sahabat yang telah sempat dan tulus mengirimkan naskahnya (diterima ataupun tidak), untuk sahabat yang tak lelah bertanya dan memberi inspirasi, untuk sahabat yang selalu memberi nasehat dan teguran, untuk sahabat yang mungkin kesal atau bahkan marah,,, jujur, kami tak sempurna. Termasuk dalam menilai dan mengapresiasi karya sahabat semua. Yang pasti, kehadiran sahabat adalah pembawa semangat dan ceria bagi kami untuk selalu memperbaiki diri, untuk selalu memberi apa yang kami punya dan melakukan apa yang kami bisa. Semuanya menuju satu titik kesadaran: kesempurnaan peran dan maksimalnya kontribusi.

Sahabat, di atas segalanya, di sini ada sebuah pengajaran yang agung. Bahwa sudah saatnya kita membuang kecenderungan mermehkan potensi diri kita. Ketika kita mempersembahkan sebuah amal yang sangat kecil atau karya sederhana, saat itu kita harus membesarkan jiwa kita dengan mengharap hasil yang memadai. Sebab amal yang kecil atau karya sederhana itu, selama ia baik, akan mengilhami kita untuk melakukan amal atau menghasilkan karya yang lebih baik dan karya besar. Ibnu Qayyim mengatakan, sunnah yang baik, akan mengajak pelakunya melakukan ‘saudara-saudara’ sunnah itu. Begitu juga karya tulis, saat ini belum mendapatkan takdir pemenang, itu tak mengapa, karena esok dan lusa adalah kesempatan lain yang masih menanti. Lebih dari itu, selama berkarya karena niat tulus dan orientasi abadi, maka karya itu kan menjadi abadi. Bahkan lebih abadi dari umur fisik kita.

Mudah-mudahan semua karya tulis sahabat kelak memberi manfaat bagi seluruh anak bangsa, dan Kantin Menulis Penerbit Mitra Pemuda menjadi saksi bahwa sahabat sudah berkarya. Jika saat ini sahabat belum mendapatkan balasan, itu tak mengapa. Karena kami yakin setiap amal selalu mendapatkan balasan, baik di dunia maupun di akhirat. Pena malaikat-Nya tak pernah tidur dari kewajiban mendokumentasikan dan merekam seluruh amal anak-cucu Adam dan Hawa, ya sahabat semua. Selamat berkarya sahabat, kami selalu bersedia menjadi sahabat, semoga sahabat juga begitu. Agar apa yang sudah kita tunaikan menjadi saksi sejarah lanjutan bagi kehidupan dan tentang betapa indahnya persahabatan. [Cirebon; 01 Januari 2012, Pukul  01.00-01.10 WIB]

 Pusat informasi :

085 220 910 532 (Kang Kadir)

9 Tanggapan to “Pemenang Antologi Indanya Persahabatan 1”

  1. Lia Af 3 Januari 2012 pada 08:01 #

    Selamat bagi yang karyanya terpilih, 🙂 smoga tambah semangat nulis!! Yang lain, keep writing…..

    Suka

  2. Nur Afiani 4 Januari 2012 pada 11:00 #

    Alhamdulillah, padahal udah pasrah banget nih sama keputusannya. Eh… nggak taunya aku bisa menang. Wah, nggak nyangka banget!

    Suka

  3. Yati Rachmat 4 Januari 2012 pada 12:45 #

    Alhamdulillah, terima kasih untuk kerja keras Panitia AIP yang telah berkerja dengan maksimal. Aku seneng banget bisa masuk dalam Audisi ini. No. Urutku adalah 21. Mohon dengan sangat dan hormat, agar, kalau dibukukan, mohon perbaikan Judul, seharusnya SAHABAT BAGAIKAN SOULMATES (Sahabat Bagaimana Belahan Jiwa). Selamat juga kepada peserta-peserta yang termasuk dalam AIP 1. Sekali lagi Alhamdulillah!

    Suka

  4. ada27alfina 4 Januari 2012 pada 19:55 #

    Belum masuk.. hiks :””

    Suka

  5. hartika yuliasari 5 Januari 2012 pada 10:20 #

    thank sebelumnya..untuk panitia AIP. setidaknya dengan diadakannya lomba ini telah memotivasi saya untuk terus berkaya dalam menulis..

    Suka

  6. ycancerina 8 Januari 2012 pada 20:20 #

    Panitia yang terhormat, mohon kalau boleh ralat untuk judul naskah saya no.21. Mohon diizinkan untuk tetap memakai judul SAHABAT BAGAIKAN SOULMATE (bukan SOULMAT). Terima kasih atas perhatian dan kesempatan untuk menulis dalam lomba ini. Akan tetap memacu semangat saya.

    Suka

  7. ririe khayan 10 Januari 2012 pada 10:01 #

    selamat buat semuanya, semoga bisa lolos utk AIP 2 atau 3 nya….

    Suka

  8. Teni SinLa 24 Januari 2012 pada 13:35 #

    Alhamdulillah, ceritaku bersama sahabat penaku akhirnya masuk AIP 1,….. Selamat Untuk Kita Yang Telah Terpilih. Selalu Semangat Menulis!

    Suka

  9. yati rachmat 16 Februari 2012 pada 10:27 #

    Pertanyaan buat Panitia “Sudahkah terbit buku ini?” Terima kasih.

    Suka

Tinggalkan komentar