Belajar Hidup Kreatif

“Kreativitas berpikir menciptakan pribadi yang mampu menyulap impian menjadi realitas. Pemikiran kreatif mampu meningkatkan kualitas dan menambah kegembiraan hidup.”

(Yusuf al-Uqshari)

AWAL Agustus 2010 yang lalu, saya baru saja berpindah tempat tinggal dari Jl. Ahmad Yani No. 873 Bandung ke Gang Cempaka No. 133 Gegerkalong Bandung.[1] Saya mengontrak sebuah kamar kontrakan milik Pak Rasyid—pemilik kontrakan yang ada di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, tepatnya di dekat Pondok Pesantren Daarut Tauhid pimpinan KH. Abdullah Gymnatsiar (Aa Gym).

Di kontrakan ini saya menempati kamar nomor 3—karena penghuni kamar nomor 2 pulang ke Jawa Tengah dan tidak kembali lagi, akhirnya saya pindah ke kamar nomor 2. Sebagai penghuni baru saya terpacu membernaikan diri untuk bertamu dan bersilaturahim ke beberapa tetangga di komplek kontrakan.

Bekerja sebagai editor di penerbitan Muda Cendekia yang berkantor di Utan Kayu, Jakarta[2] tidak membuat saya merasa lebih istimewa dari penghuni yang lain dalam dunia kepenulisan. Bahkan saya sangat percaya, merekalah yang menjadi sumber energi baru saya dalam menjalani pekerjaan saya kelak.

Ada beberapa orang yang saya kenal. Ada pak Rasyid (pemilik kontrakan), Andi (Mahasiswa UIN Bandung angkatan 2007 asal Lampung), Wisnu (Mahasiswa Imarot angkatan 2010 asal Pati), Imaduddin (Mahasiswa UPI angkatan 2010 asal Balikpapan) dan beberapa tetangga yang belum begitu saya kenal.